Seperti yang barangkali sudah Anda pahami,
asuransi jiwa alias life insurance sangat penting untuk dimiliki. Meski demikian, Anda barangkali masih ragu apakah benar-benar membutuhkannya sebagai bentuk proteksi bagi diri Anda.
Memang benar bahwa asuransi jiwa menawarkan manfaat dengan adanya benefit yang dibayarkan perusahaan asuransi jika terjadi risiko yang menimpa Anda selama masa pertanggungan, seperti kecelakaan yang menyebabkan disabilitas bahkan hingga meninggal dunia.
Lantas, benarkah saya butuh asuransi jiwa?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka Anda bisa ajukan sebuah pertanyaan berikut ini: “Apakah kematian Anda akan berdampak secara finansial pada orang-orang dalam kehidupan Anda?” Misalnya orang tua atau anak dan pasangan Anda.
Apabila jawabannya ya, artinya Anda harus mempertimbangkan opsi untuk mendapatkan polis asuransi jiwa. Pasalnya, asuransi jiwa adalah sebuah kesepakatan (kontrak) antara Anda dengan perusahaan asuransi, di mana Anda sebagai pemegang polis membayarkan premi asuransi guna mendapatkan persetujuan perusahaan asuransi untuk membayarkan benefit kepada orang-orang tertentu – seperti keluarga atau orangtua – apabila Anda meninggal selama masa pertanggungan asuransi.
Nantinya, pihak yang menerima benefit tersebut bisa menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan mereka. Misalnya, untuk kebutuhan sehari-hari atau bahkan bisa digunakan untuk melunasi utang yang bisa membebani mereka, terlebih jika Anda adalah sebagai tulang punggung dan pencari nafkah keluarga sudah tiada.
Lalu, apa saja jenis asuransi jiwa yang saya butuhkan?
Secara umum, asuransi jiwa terbagi ke dalam dua kategori utama, yaitu:
- Asuransi jiwa berjangka atau term life insurance, yaitu asuransi jiwa yang bersifat temporer alias sementara. Periode pertanggungan asuransi jiwa berjangka bervariasi sesuai dengan kesepakatan Anda dengan pihak perusahaan asuransi. Misalnya 5, 10, 20, 30, atau 50 tahun.
- Asuransi jiwa permanen, yaitu asuransi jiwa yang akan memberikan perlindungan bagi pemegang polis sampai akhir hayatnya. Hanya saja, Anda juga perlu cermati bahwa asuransi jiwa permanen sebenarnya juga memiliki periode proteksi yang dibatasi. Contohnya sampai pemegang polis berusia 99 atau 100 tahun.
Dibandingkan asuransi jiwa permanen, asuransi jiwa berjangka lebih terjangkau dari segi premi yang dibayarkan, serta lebih fleksibel. Terlebih, Anda bisa pula menentukan sampai berapa tahun atau berapa puluh tahun periode pertanggungannya sesuai dengan kebutuhan – misalnya selama usia kerja, di mana jika Anda mengalami risiko tertentu kondisi tersebut tentunya bisa berdampak bagi keluarga atau orangtua Anda.
Meski begitu, ada juga beberapa situasi di mana polis asuransi jiwa permanen akan jauh lebih bermanfaat bagi Anda, terutama dalam kondisi di mana Anda akan mewariskan aset dan kekayaan Anda kepada keturunan atau anak Anda. Pasalnya, benefit kematian dari asuransi jiwa biasanya tidak dikenai pajak terhadap penerimanya.
Anda mungkin barangkali sudah mendapatkan asuransi dari kantor, termasuk asuransi jiwa. Namun, selain asuransi jiwa dari kantor, Anda bisa menambah proteksi dengan membeli polis asuransi jiwa mandiri. Dengan demikian, manfaat yang akan Anda peroleh pun akan semakin bertambah, termasuk manfaat kematian yang menjadi benefit utama dari asuransi jiwa ini. Hal ini semakin menegaskan bahwa sangat penting bagib Anda untuk memilikinya.
Posting Komentar
0 Komentar